Tidak mengenal waktu,
Mereka mengirim berjuta-juta mantra, bermacam-macam ekspresi,
Hingga langit terasa begitu sesak.
Tapi, Siang itu.
Disebuah desa terpencil, sebut saja "Annunge"
Disekolah yang sederhana, guru-guru yang hebat.
Seorang anak dengan seragam yang lusuh,
Memiliki impian yang membuatku bungkam.
Namanya "Mirdan".
Mirdan. Kalau sudah besar, Mirdan mau jadi apa?
"jadi burung kak"
Burung?
"iya kak"
Kenapa mau jadi burung?
"biar bisa terbang"
Kan kalo mau terbang bisa jadi pilot, Dan,
Tidak perlu jadi burung!
"kata emmak sekolahnya mahal kak, ini saja
emmak belum pulang dari kebun, dari pagi hingga jam segini"
Hmm. Trus kalo sudah jadi burung, mau terbang kemana?
"temuin bapak"
Memangnya bapakmu kemana, Dan?
"disurga kak".
.................
...........
Pion_g